Pemerintah Republik Indonesia tengah gencar melaksanakan pembangunan di bidang infrastruktur dan membuka akses pengembangan industri di seluruh wilayah Indonesia. PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) dengan berkerjasama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (PT CAP) turut serta mensukseskan program pemerintah tersebut melalui pelaksanaan proyek pemanfaatan air laut dalam produksi air industri mengingat salah satu hambatan terbesar pengembangan industri di Kota Cilegon adalah terbatasnya sumber daya air. Proyek pemanfaatan air laut ini diharapkan menjadi langkah yang efektif untuk memenuhi kebutuhan air bagi kebutuhan industri di Kota Cilegon khususnya bagi PT CAP dan industri lain pada umumnya mengingat secara geografis letak Kota Cilegon memiliki sumber daya air laut yang melimpah.
Proyek pengolahan air laut ini adalah salah satu sarana pengolahan air laut terbesar di Indonesia karena memiliki kapasitas produksi sebesar 800 – 1000 liter per second (lps) dengan valuasi nilai proyek mencapai hampir 1,5 Triliun Rupiah. Adapun proyek ini direncanakan dapat mulai beroperasi pada kuartal 4 di Tahun 2022. Pelaksanaan proyek ini diharapkan dapat mereduksi potensi risiko bisnis yang timbul akibat berkurangnya kualitas dan kuantitas air baku yang berasal dari air permukaan. Dalam jangka panjang, proyek ini tentu akan berkontribusi terhadap peningkatan portofolio bisnis Perseroan.
Pelaksanaan proyek ini tentu telah dengan mempertimbangkan kemampuan teknis PT KTI yang meliputi ketersediaan personil yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan pengalaman menangani pengolahan air, lebih lanjut PT KTI telah memiliki pengalaman dalam operasi dan pemeliharaan instalasi air industri selain air bersih yang dilaksanakan melalui skema B2B antara lain plant Water Recycle Plant PT Latinusa, Water Reuse Plant Gedung Wisma Krakatau Steel Jakarta, Water Demin Plant PT MCCI, dan Demineralizer Water Station dan Biotreatment Plant Blast Furnace Complex PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.