Panggung dan tenda sudah berdiri di depan Gedung Tirta Graha ketika Senin pagi (25/06/18), jajaran Direksi dan Dewan Komisaris PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) tampak hadir menuju tenda. Kedatangan mereka yang ditemani gerimis pagi itu tidak menyurutkan kemeriahan suasana dalam balutan kesederhanaan acara Afu Bil Afu PT Krakatau Tirta Industri yang tahun ini menggelar tema Menjalin Silaturahmi Untuk Memperkuat Kerjasama Insan-insan KTI Dalam Mewujudkan Visi, Misi, dan Kemajuan Bersama. Tampak sudah hadir sebelumnya jajaran manajemen, karyawan, beserta outsourcing PT KTI hadir di tengah-tengah acara.

Kegiatan Afu Bil Afu PT KTI dipandu ole Ade Budi Darma Adam selaku master of ceremony. Dibuka dengan Tilawatill Quran, Direktur Utama PT KTI Agus Nizar Vidiansyah berkesempatan menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya beliau mencermati topik-topik diskursus di kalangan masyarakat yang menurut beliau kurang produktif dan tidak esensial bagi perkembangan dan kemajuan umat. Beliau mengkritisi perihal perdebatan mengenai makna Idul fitri yang dalam pandangan beliau seyogyanya lebih menitiktekankan pada refleksi nilai-nilai Idul fitri terhadap pemenuhan kembali kodrat kemanusiaan umat Islam. Beliau juga menyampaikan bahwa puasa menjadi sarana mencapai derajat ketaqwaan yang membimbing manusia menjadi makhluk yang mampu membedakan antara hal-hal yang konstruktif dan destruktif. Di bagian penutup sambutan beliau, atas nama pribadi, keluarga, dan manajemen puncak PT KTI beliau menyampaikan permintaan maaf apabila dalam kepemimpinan beliau sampai hari ini terdapat kekurangan.

Sesi berikutnya adalah sambutan Komisaris Utama PT KTI Imam Purwanto. Atas nama Dewan Komisaris PT KTI beliau menyampaikan permintaan maaf lahir dan batin kepada segenap insan PT KTI. Beliau mengingatkan perlunya apresiasi kepada bawahan dalam aktifitas sehari-hari. Selain sebagai sarana mendorong produktifitas, apresiasi kepada bawahan merupakan bagian dari menjalin silaturahim secara sosial yang efektif. Beliau juga mengingatkan akan pentingnya keikhlasan dalam bekerja. Ikhlas dalam bekerja akan mendorong pada totalitas. Beliau mengingatkan pentingnya berpikir dan bersikap secara korporat dengan mengedepankan egosentris dan apatis terhadap kesulitan unit kerja lain. Terakhir beliau menyampaikan apresiasinya karena dalam sejarah kepemimpinan beliau sebagai Komisaris Utama PT KTI baru kali ini Dewan Komisaris PT KTI diundang hadir dalam kegiatan Afu Bil Afu PT KTI.

Acara kemudian berlanjut pada tausiyah yang disampaikan oleh Ustad H. Mirwan Munawar. Dalam ceramahnya yang menarik, beliau menyinggung mengenai pentingnya silaturahim. Silaturahim menurut beliau tidak semata harus dengan kontak fisik dan tatap muka. Bagi yang tidak berkesempatan mudik dalam Idul fitri tahun ini dapat mendoakan agar keluarga di kampung halaman dalam kondisi sehat walafiat. Selain itu, setiap manusia harus sadar bahwa sifat dengki sangat tidak layak bagi orang-orang yang ikhlas. Hal demikian dikarenakan keikhlasan mendorong orang untuk meyakini dan mengimani adanya takdir yang menggarisbawahi kehidupan manusia. Dengan demikian, kita tidak terjebak pada aksesoris lahiriah orang lain yang terkesan lebih sukses daripada diri kita dengan tidak menganulir sikap optimis kita untuk menjadi lebih baik daripada orang lain. Senada dengan Imam Purwanto, Ustad Mirwan juga mengapresiasi langkah PT KTI menyelenggarakan afu bil afu. Tidak semata bersilaturahim, afu bil afu adalah sarana saling mengikhlaskan dan meridhoi setiap kesalahan yang dilakukan orang lain kepada diri kita. Afu bil afu tidak semata-mata menjadi ajang bersalaman di antara manajemen puncak dan karyawan, melainkan media untuk menciptakan hati yang bersih dari dendam demi hari depan yang lebih baik dengan penuh kebersamaan dan solidaritas.

Di penghujung acara, Ustad Mirwan memimpin doa penutup demi keberkahan segenap insan PT KTI. Selanjutnya secara tertib karyawan PT KTI berbaris untuk bersalaman dengan segenap Direksi dan Dewan Komisaris PT KTI. Acara berakhir dengan makan bersama antara Direksi, Dewan Komisaris, dan karyawan PT KTI.

Pada akhirnya Idulfitri patutnya menjadi media untuk memperkuat silaturahim. Dengan kokohnya silaturahim, maka integrasi bangsa dan negara akan terjaga. Dalam lingkup lebih mikro, solidaritas dan kebersamaan dalam membangun perusahaan akan semakin kuat. Demikian harapan kita bersama bagi PT KTI dan Krakatau Steel Group. (Ar.As)